Kalau ditanya setahun terakhir beli apa yang
terasa mahal adalah saat aku memutuskan membeli slow juicer Philips. Yups
semenjak aku pengen berubah hidup menjadi agak sehat aku memang memutuskan
untuk mengkonsumsi banyak buah dan sayuran mentah. Meski sebenarnya bukan murni
dari dompetku melainkan dari suami, tapi tetep saja aku masih terasa agak
sayang.
Jadi sebenarnya beberapa bulan sebelumnya aku
banyak cerita sama suami pengen beli slow juicer, tapi karena harganya diatas
budget aku masih galau dan nggak beli-beli. Biasalah, aku yang terbiasa hidup
minimalis ini suka nanti-nanti dulu kalau mau beli. Suka berfikir sampai 10
kali lebih penting-enggak-penting-enggak. Sama dengan salah satu rekan blogger ku
yang berasal dari Cianjur kak Okti Li yang juga mulai menerapkan gaya hidup
sehat dengan memperbanyak makan buah dan sayur.
Padahal menurut suami Slowjuicer Philips
harganya masih masuk akal ketimbang yang merk Hurom. Tapi ya ketika
membandingkan harus Apel to apel kan? Tapi selalu ketika mau check out di kasir
aku selalu menolak. Nggak papa pakai blender di rumah saya. Sekedar info aku
punya juicer merk Miyako di rumah, namun hasilnya masih harus menyaring juga
jadi aku males (males mencucinya padahal karena juicer gini bikin cucian piring
seabrek)
Sampai satu waktu aku dikejutkan dengan suami
yang pulang-pulang nenteng Slowjuicer Philips… whaa antara happy dan sedih.
Sedih kenapa sih mahal-mahal dibeli dan happy karena aku akhirnya memilikinya.
Hehehe begitulah Wanita, Sukanya nano-nano. Nggak dibeli kepengen tapi setelah
dibeli merasa sayang hihihi.
Manfaat Menggunakan Slow Juicer
1. Memisahkan ampas
Pada umumnya, slow juicer memang tidak
menggunakan mata pisau layaknya alat jus yang sering kita gunakan, yaitu blender. Slow
juicer sendiri memakai teknologi memeras makanan, seperti buah dan sayuran,
secara perlahan dengan menggunakan ulir penghancur. Selain itu, alat ini juga
memisahkan ampas dari buah dan sayuran. Tidak heran bila alat ini menghasilkan
makanan yang lebih halus. Sehingga kita tidak perlu repot menyaringnya lagi,
semua tinggal glek saja.
2. Bisa mencampur beberapa bahan sekaligus
Kelebihan berikutnya dari slow juicer adalah bisa
minum juice yang lebih sehat dan bergizi. Soalnya, kita bisa menggunakan
berbagai macam bahan untuk membuat jus yang segar dengan memakai alat ini.
Misalnya, jus jeruk bali, pare, labu siam, seledri, apel, peer dan mint, yang
bisa membuat tubuh lebih rileks.
3. Rendah serat, kaya nutrisi
Meski tidak memiliki ampas dari buah dan
sayuran, yang biasanya kaya serat, tetapi hasil jus dengan slow juicer tetap
kaya nutrisi. Alat ini memang hanya mengambil ekstrak dari bahan makanan
tersebut, tetapi enzim dan gizi dalam kandungannya tetap terjaga dengan baik.
Itu dia beberapa kelebihan slow juicer yang
membuat hasil jus lebih sehat ketimbang memakai blender. Selain itu, biasanya
slow juicer juga tidak mengeluarkan suara yang berisik sehingga kita bisa
membuat jus segar kapan saja tanpa perlu terganggu.
Penutup
Demikian review sedikit saya
tentang slow juicer Philips. Yang awalnya saya maju mundur untuk membelinya
kini merasa bersyukur setelah memilikinya. Kalau dibandingkan dengan blender
memang dari segi harga bisa lima kali lipat, namun kalau dipandang dari segi
manfaat tentu lebih bermanfaat berkali-kali lipat karena lebih menyehatkan. Membeli
sesuatu yang mahal ada kalanya memang membuat kantong kita terasa kosong namun
percayalah ada harga pasti ada manfaat yang layak untuk kita dapatkan
Suaminya belinya dimna ya mba? Aq juga mw beli tapi masih maju mundur
ReplyDelete