Aku masih terdiam, nggak sadar
air mataku menetes begitu saja. Ada rasa sesak yang berkecamuk di dalam hati. Salah
satu temanku yang seorang Blogger Semarang memutuskan pertemanan
denganku. Aku tak habis pikir. Meski bukan putus resmi pakai surat atau
kata-kata klise “Kita Putus ya, aku mau fokus ngeblog nih. Akhir-akhir ini jobku
sudah mulai banyak” Namun aku tahu dia sudah mulai berubah.
Dulu meski kami berjauhan,
terpisahkan oleh jarak apalagi Rumah di Balikpapan - Dan dia di Grand City Balikpapan eh Semarang dink. namun kami hampir setiap hari
saling curcol di WAG. Aku yang terbiasa ceroboh ini suka diingatkan olehnya
yang merupakan Blogger Kesehatan. Apalagi di masa pandemi kemarin. Isi chat
panjaaang banget hanya mengingatkan bagaimana cuci tangan yang benar, memasak yang
bergizi dan melarangoverthingking agar imun di tubuhku kuat.
Ah, aku rindu saat - saat itu. Aku
rindu diperhatikan oleh teman, sahabat rasa saudara kandung lain ibu itu. Ku scrool
lagi sosmednya. Banyak foto-foto dengan teman-teman satu komunitas yang di uploadnya.
Yes, setelah pandemi berakhir kini kegiatan offline mulai hadir dimana-mana.
Ah, aku cemburu.
Tapi apa iya sedemikian
cemburunya aku sama teman-teman yang lebih nyata ketimbang sama aku. Tapi bukankah
aku juga nyata? Kubuka kembali album foto-foto traveling bersama kami di Bali 5
tahun yang lalu. Ternyata memang sudah selama itu aku tidak lagi bersua. Wajar kalau
rasa sayangnya mulai luntur.
Eh ini ngomong apaan sih? kog
jadi salah arah begini. Lalu aku berfikir ulang, flashback apa iya aku yang
salah? Apa iya aku terlalu mengkhawatirkan sesuatu yang sebenarnya tak seharusnya
aku fikirkan. Aku hanya sedikit cemburu karena tak ingin kehilangan. Namun mungkin
aku salah mengucapkannya sehingga membuat pertemanan kami jadi renggang.
Namun bertahan begini bukanlah
sebuah solusi. Kami saling diam-diaman. Biasanya sebagai sesama blogger kami
adalah teman yang asyik. Bicarain suatu job dari A-Z, membedah artikel ketika
saling ikutan lomba atau bahkan saling berbagi info tentang skincare maupun
kuliner yang ada. Lalu ketika dia
berubah semua terasa garing. Jadi meskipun aku sebenarnya rada gengsi, aku mau
kog minta maaf duluan. Berharap semua
kembali lagi seperti sedia kala.
Kalau bingung bagaimana caranya
agar teman yang berubah kembali sayang pada kita
1. kirimin
bucket bunga
Cewek, siapapun itu ketika sedang
marah biasanya hanya emosi saja. Semarah apapun biasanya kalau melihat bucket
bunga akan menjadi senang. Nah kalau aku sih bicara realistis. Bucket bunga itu
mahal dan akan layu sebelum seminggu. Jadi mending kirimin bunga artificial
yang cantik. Percayalah selain bisa buat hiasan di rumah, ruang tamu ataupun
kamar juga bisa dipakai property foto ataupun bikin video. Blogger mah gitu
apa-apa dipakai buat property. Kamu juga kan?
2. Kirimin
kue/chocolate yang manis-manis
Cewek kalau marah pasti akan reda
dengan kue ataupun chocolate yang manis. Jangan lupa Kasih ucapan permintaan
maaf juga ya. Biar marahnya hilang.
3. Beri
Hadiah Impiannya
Sebagai bestie yang bertahun-tahun
bersama dan saling mengenal pasti tahu dong kalau temannya pengen apa gitu? Yuks
beliin misal pengen tas Hermes atau sepatu YSL ya sudah, beliin aja. Eh itu sih
keinginanku hehehe.
4. Saling
Silaturahim
Kalau kangen ketemu yuk. Obati kerinduan
dengan saling mengunjungi, atau bertemu dimana gitu untuk traveling bareng
gitu. Jadi liburan bareng teman begini selain bisa mempererat lagi pertemanan
yang agak merenggang juga bisa membuat saling mengenal lagi. Rasa kebersamaan
gitu bisa kembali hadir dan kuat lho.
nah aku paling sering kalo kangen, langsung ajakin ketemuan :D terus makan dan main barengggg
ReplyDelete