Siti Salamah, Bersama Waste Solution Hub Membawa Pemulung ke Strata Sosial Lebih Tinggi
Masalah sampah menjadi persoalan hampir seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Tangerang. Hampir 8 ton sampah diproduksi setiap hari yang harus segera mendapat penanganan terintegrasi sehingga tidak membawa efek sosial berkelanjutan.
Di tengah tumpukan sampah tersebut hidup ribuan keluarga yang menggantungkan mata pencaharian sebagai pemulung. Karena keterbatasan ekonomi, bukan hanya pemenuhan kebutuhan hidup yang minim, tetapi juga tingkat pendidikan anak-anaknya. Bahkan banyak yang di antara mereka tidak bisa mengenyam pendidikan formal.
Persoalan anak pemulung ini jika tidak ditangani bisa berdampak panjang pada kualitas generasi berikutnya. Melihat masalah ini, mengundang rasa prihatin dari seorang perempuan bernama Siti Salamah. Awalnya, beliau melakukan langkah seorang diri, yaitu memberikan pendidikan non formal kepada anak-anak tersebut dengan belajar agama.
Menurut Siti Salamah, bekal agama ini sangat penting untuk membangun karakter anak-anak sehingga mempunyai masa depan yang lebih baik. Berawal dari pendidikan yang semula bernama Taman Maghrib Mengaji kemudian berubah nama menjadi Rumah Pohon, Siti ikut dalam berbagai pengembangan masyarakat.
Ide dari Siti Salamah mendapat sambutan baik dari teman-temannya yang ikut bergabung. Kemudian mereka melakukan pendampingan kepada ibu-ibu pemulung agar bisa lebih mandiri dan mempunyai daya saing. Siti Salamah berprinsip bahwa pemulung harus mandiri dan mengubah stigma negatif dengan menaikkan taraf hidup dari terpinggirkan dan termarjinalkan.
Langkah kecil yang dilakukan Siti Salamah mulai tahun 2015 ini terus berkembang, sampai pada tahun 2018 mulai mendirikan Waste Solution Hub dengan salah satu program solusi sampah terintegrasi.
Sistem kerja yang dilakukan mampu mengangkat perekonomian pemulung. Jika sebelumnya, dari hasil memungut sampah plastik setiap kg mendapat uang Rp2 ribu, dengan memutus rantai penjualan sampai langsung ke pelaku industri pengolahan. Hasilnya setiap kg pemulung bisa mendapatkan uang sampai Rp5 ribu. Tentu selisih yang cukup besar.
Waste Solution Hub, Program Tepat Sasaran untuk Mengangkat Ekonomi Pemulung
Karena mampu memutus rantai penjualan sampah langsung ke pengusaha dan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar, mampu meningkatkan ekonomi keluarga tersebut. Program yang dilaksanakan pada Waste Solution Hub sangat beragam dan bekerja sama dengan multi pihak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa.
Bukan hanya dari sisi pendapatan, secara sosial taraf hidup pemulung juga meningkat karena bertambahnya pengetahuan dan keterampilan yang diberikan secara gratis. Dengan program pelatihan yang insentif, keluarga pemulung bisa lebih kreatif, terampil dan mempunyai peluang usaha yang lebih banyak.
Dengan bertambahnya waktu, Waste Solution Hub melayani lebih banyak keluarga pemulung. Tercatat sampai saat ini ada lebih dari 23.000 yang mengakses dan mendapatkan pelayanan. Program yang tersedia ada 10 proyek yang semuanya aplikatif. Sedangkan jumlah pemulung yang mendapat pendampingan sebanyak 1.200.
Siti Salamah bersama Waste Hub terus mengedukasi dan memberikan pendampingan. Targetnya bisa melayani 10.000 pemulung dengan meningkatkan pendapatan sampai 100%, memproses 1.000 ton sampah per hari dan menghasilkan 1.000 produk daur ulang. Selain itu juga mempunyai target 10 lokasi pusat daur ulang dan pembelajaran yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sustainable Development Goals Indonesia
Apa yang dilakukan Siti Salamah bersama teman-temannya yang kini berjumlah 60 orang di Waste Solution Hub bukan hanya mampu mengatasi masalah penumpukan sampah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk yang lebih berguna. Bahkan mendekati zero waste.
Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals yang ingin dicapai oleh Indonesia. Meski awalnya hanya merupakan langkah kecil yang terilhami oleh kondisi anak-anak pemulung yang kurang mendapat kesempatan belajar, kini program yang dijalankan Siti Salamah mempunyai manfaat yang luar biasa.
Setiap hari ribuan pemulung mendapatkan kesempatan mendapat penghasilan lebih tinggi, mampu mengurangi penumpukan sampah dan memutus kemungkinan terjadinya masalah sosial di kemudian hari.
Hal ini yang membawanya mendapatkan Satu Indonesia Award yang merupakan anugerah dari Astra untuk generasi muda yang mampu membawa perubahan lingkungan sekitar. Jika Siti Salamah bisa berkontribusi pada lingkungan, maka kita pun bisa.
Di sekitar kita masih terdapat banyak persoalan yang sampai saat ini belum mendapatkan solusi. Kini saatnya kita turut andil menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk kemajuan Indonesia.
No comments