Dulu saya sering berbicara pada
diri sendiri andai saja memiliki Rumah di Balikpapan. Tentu hidup akan terasa
lebih sempurna. Nggak muluk-muluk juga sih sebenarnya keinginan tinggal di Kawasan
Grand City Balikpapan ini. sebab fasilitas yang ada begitu lengkap. Tentu Kebahagiaan
dalam diri sendiri akan kita dapatkan kalau goal dalam hidup kita dapat
tercapai bukan?
Sebagai seorang perempuan yang
sudah belasan tahun menikah, hidup berdampingan dengan keluarga besar suami
tentu tidak selalu berjalan mulus bukan? Gesekan demi gesekan seolah menjadi
bumbu penyedapnya.
Saya sering bertanya-tanya, ini
kah hidup yang saya cari?
Ini kah rasa kebahagiaan dalam
rumah tangga yang sebenarnya?
Lalu saya berkaca. Menatap nanar
ke depan. Yah usia tak lagi muda, wajah mulai tumbuh wringkle. And hei, berat
badanku bertambah entah puluhan kilo. Please, kembalikan masa mudaku. Kembalikan
aku ke masa-masa dimana aku bisa bebas kemana saja langkahku pergi. Tertawa Bahagia
bersama teman-temanku.
Lalu sepi.. hening. Dan disini lagi
aku sendiri.
Dalam satu kesempatan, aku
mencoba pillow talk dengan soulmateku yang sudah 15 an tahun menjadi partner
in crime, hahaha percayalah kami sering bertengkar layaknya tom and jerry,
jadi ya kadang-kadang aku susah romantic-romantisan. Sudah hidup bersama belasan
tahun gitu kadang ya bukan lagi cinta-cintaan mulu sih. lebih sayang kaya ke
sahabat, bestie atau kakak gitu. Aih padahal usia juga lebih tua’an aku 2
minggu.
Tapi biarpun nggak romantis
dengan memanggil cinta dalam sehari 10 kali, video call sehari 6 kali. Tapi kami
tetep saling care. Sedikit, tapi intens itu yang penting bukan? Jadi dalam
hidup berumah tangga yang terpenting tak ada kekerasan verbal. Karena walaupun hanya
verbal pasti sangat nyesek di ulu hati. Jadi sebenarnya itu adalah tanda-tanda
awal KDRT pada wanita yang harus diwaspadai saat ini.
Jangan sampai sudah sampai tahap
memukul, menjambak, menampar dll yang merugikan Wanita baru sadar. Sayangnya ketika
tersadar keadaan tak semudah itu dibalikan. Bagiku bodoh saja seorang istri
yang masih mau bertahan dalam rumah tangga setelah menerima kekerasan kdrt. Please
bumi Allah itu luas. Laki-laki diluar sana masih banyak. kamu nggak akan bisa
lepas dari massalahmu kalau kamu tidak melepaskan diri.
Berharap Allah membukakan pintu
hati suami psiko itu lambat. Coba sekali-kali mandiri, nggak merepotkan Allah
terus dengan berdoa yang tak penting. Kalau suami sayang, pasti tak akan
berbuat kasar kan? Apalagi kalau itu sudah menjadi sikap dan wataknya. Dah lah.
“If we never try,
How will we know
Baby, how far this thing could go?”
Self talk itu penting. Mengkurasi
diri sendiri sangat penting. Namun berbicara mengenai masalah diri kita
terhadap orang terdekat kita juga penting. Karena kadang apa yang menurut kita
susah, ternyata setelah dibicarakan berdua malah terkadang mendapatkan solusi
terbaik yang tidak disangka-sangka.
Seperti aku yang susah diet
sebenarnya karena aku sangat suka wisata kuliner. Namun setelah aku berbicara,
suami malah menjadi rem yang terbaik. Mengingatkan ketika ingin memesan minuman
soda, menghindarkan dari berbagai makanan berlemak dan mengajak setiap pagi olah
raga. Kalau sudah begitu rutin dan teratur. Body goalku semoga lebih cepat tercapai.
Apalagi kalau cita-cita tinggal di Grand City Balikpapan ini dapat tercapai
tentu akan lebih Bahagia lagi.
No comments