Untuk menjadi sukses dalam hidup, kita harus
memiliki tujuan hidup yang jelas serta terukur. Kenapa sih kok ribet banget
yak, hihihi. Padahal menurut beberapa orang hidup ini ya dijalani saja, tidak
perlu ada plan A atau plan B ntar yang ada malah tidak kelakon semua.
Pendapat seperti itu boleh-boleh saja dan tidak sepenuhnya salah namun alangkah lebih baik lagi jika kita memiliki rencana hidup serta tujuan yang ingin dicapai.
Sederhananya saja misal ketika seseorang memutuskan berkuliah di perguruan tinggi tentu tujuannya adalah agar mendapat ilmu dan lulus dengan predikat yang memuaskan.
Adapun untuk mencapai tujuan tersebut
maka seseorang harus:
- Belajar
dengan tekun
- Menghadiri
perkuliahan tanpa membolos sekalipun kecuali sakit dan kendala yang urgent.
- Mengerjakan
semua tugas yang diberikan oleh dosen
- Mengikuti ujian dan
menjawab semua soal yang diberikan
Menempuh pendidikan dengan jalan berkuliah merupakan salah
satu cara untuk sukses dalam mencapai tujuan hidup. Masih banyak jalan sukses
lainnya yang dilakukan oleh orang-orang yang membawa pada kebahagiaan.
Berbicara mengenai kehidupan pasti tidak lepas dengan yang namanya pengelolaan keuangan pribadi. Sedari kecil secara tidak langsung kita diajarkan bagaimana mengatur keuangan pribadi misalnya mengelola uang jajan agar bisa ditabung untuk dibelikan barang berharga yang diinginkan.
Mungkin
ketika kita kecil, sepasang sepatu baru sudah merupakan barang berharga karena
didapat dari hasil menabung berbulan-bulan dengan menyisihkan uang jajan yang
diberikan oleh orang tua.
Mengatur Keuangan
Pribadi Demi Hidup yang Lebih Mapan
Tidak perlu menjadi orang kaya untuk bisa hidup mapan, namun
cukup menjadi orang yang penuh perencanaan ketika muda agar Anda tidak menyesal
di kemudian hari. Cie… cie… inilah quote terbaru ala Aisyah Dian mengenai tips
finansial nih.
Berbicara mengenai perencanaan keuangan sangatlah penting
ketika kita sudah memasuki dunia kerja dimana selayaknya dapat dikatakan
mandiri atas hidup sendiri. Bekerja merupakan suatu bentuk kedewasaan diri
ketika kita sudah tidak menggantungkan nafkah dari orang tua lagi.
Pada waktu masih single atau belum berumah tangga tentu gaji
yang kita miliki bisa dengan leluasa dipergunakan tanpa perlu memikirkan harus
dialokasikan untuk apa dan kemana. Namun pendapat tersebut tidaklah selalu
benar adanya. Kita tetap harus bijak dalam mengatur keuangan pribadi agar tidak
menyesal di kemudian hari.
Beberapa cara mengatur keuangan pribadi antara lain:
- Jangan lupa sisihkan gaji setiap bulan untuk ditabung
Ini yang kadang dilupakan oleh
sebagian orang manakala menerima gaji bulanan. Bagi sebagian individu menabung
dilakukan di setiap akhir bulan tapi hal tersebut kurang tepat menurut saya
karena sebaiknya gaji kita sisihkan lebih baik dilakukan di awal bulan ketika
mendapat gaji. Keinginan membeli barang-barang
itu selalu ada dan jika tidak diimbangi dengan menabung maka yang ada
kita akan menyesal manakala tidak memiliki dana darurat.
- Buat Anggaran Kebutuhan Setiap Bulan
Ketika sudah menikah tentu
kebutuhan berbeda dengan sebelum menikah. Ada pendapatan suami dan juga
pendapatan istri. Walau istri tidak wajib menafkahi rumah tangga namun bukan
tidak mungkin uang milik istri akan tercampur. Di sini perlu untuk membuat
anggaran dimana pendapatan suami akan dikelola istri untuk membiayai kebutuhan
rumah tangga.
Usahakan selalu mencatat untuk apa
saja uang tersebut digunakan. Sehingga bulan depannya kita bisa melakukan
evaluasi atas pengeluaran yang akan dilakukan di bulan sebelumnya. Jika ada
pengeluaran yang tidak terlalu penting maka bisa dilakukan pemangkasan agar
kedepannya tidak terjadi pembengkakan.
- Catat Segala Bentuk Pengeluaran
Poin nomor 3 ini sebenarnya ada
hubungan dengan poin nomor 2 namun disini saya titik beratkan pengeluaran yang
dicatat adalah di luar kebutuhan tetap setiap bulannya. Karena ada beberapa
pengeluaran yang berada di luar kebutuhan tetap dan sifatnya bisa jadi tidak
akan terbeli di bulan berikutnya.
- Jangan Sepelekan The Power of Uang Receh
Biasakan ketika menerima uang
kembalian sehabis berbelanja di minimarket atau pasar tradisional berupa uang
receh, sisihkan di suatu wadah tertentu. Lakukan hal tersebut secara rutin.
Bisa jadi dalam waktu beberapa bulan uang receh tersebut bisa kalian tukar
dalam jumlah besar. Saya memiliki teman yang rajin sekali mengumpulkan uang
receh dan ternyata setiap bulan dia mampu mengumpulkan empat ratus ribu rupiah
dari uang receh tersebut. Amazing kan!
- Hindari berhutang
Dalam prinsip ekonomi, berhutang
merupakan tindakan yang tidak terlarang karena pada beberapa kejadian, utang
merupakan langkah tepat ketika seseorang memutuskan membeli suatu barang dengan
cara berhutang. Semisal kita berencana membeli rumah, rasanya berat jika harus
dibayar tunai. Sehingga langkah yang tepat adalah membeli rumah dengan cara
mencicil.
Namun sebisa mungkin hutang
dilakukan untuk suatu kebutuhan yang produktif dan bukan konsumtif. Jangan
makan atau jajan dengan berhutang karena akan semakin menumpuk pengeluaran.
Berinvestasi dengan berhutang tak ada salahnya karena di kemudian hari investasi
itu akan memberi hasil kepada kita.
- Persiapkan Untuk Keadaan Tak Terduga
Banyak sekali kita lihat kondisi di
luar sana beberapa orang tidak siap dengan suatu keadaan duka karena tidak
memiliki tabungan sama sekali. Tidak usah jauh-jauh ketika pandemi terjadi pun
banyak masyarakat yang terpuruk karena minimnya tabungan. Dan yang lebih parah
adalah karena sudah terbiasa dengan gaya hidup tinggi maka ketika kondisi
perekonomian terpuruk individu tersebut tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi
saat ini.
Disinilah pentingnya untuk
mempersiapkan dana darurat agar sewaktu-waktu ketika kondisi negara tidak
stabil misalnya dengan adanya pandemi seperti sekarang maka kalian tidak akan
kaget menghadapinya.
- Belajar Investasi
Tidak ada salahnya berinvestasi
kecil-kecilan lho gaes. Meskipun itu dengan nominal sedikit. Saya beri
rekomendasi nih beberapa marketplace Indonesia
menawarkan jasa investasi loh. Bahkan hanya dengan lima ribu rupiah saja kalian
bisa melakukan investasi membeli emas di salah satu marketplace.
Jika Anda sudah menerapkan tips di atas maka saya ucapkan selamat karena tidak semua orang bisa disiplin dalam mengatur keuangan pribadi. Saya ingin bercerita sedikit mengenai seorang teman yang hidupnya memiliki ketergantungan dengan kartu kredit.
Sangat disayangkan manakala teman saya
seorang laki-laki dan kepala rumah tangga namun selalu memutar kebutuhan
keluarga dengan cara melakukan tarik tunai pada kartu kreditnya.
Sebenarnya sah-sah saja memiliki kartu kredit selama dapat menggunakan kartu berbentuk segi empat mungil itu secara bijaksana. Yang terjadi pada kasus teman saya adalah dia tidak dapat membedakan keinginan dan kebutuhan sehingga pengeluaran bulanannya selalu membengkak.
Nahasnya lagi sang
istri tidak mengetahui gaya hidup sang suami sehingga keberadaan saldo yang
cukup fantastis di rekening bank milik bersama dianggap sebagai pendapatan
suami. Padahal dari hasil tarik tunai kartu kredit.
Kesimpulan
Disiplin merupakan kunci sukses dalam mengatur keuangan pribadi.
Ingat selalu bahwa kemampuan finansial seseorang pasti tidaklah sama
dengan orang lain sehingga tidak perlu membandingkan jika mungkin Anda belum
sesukses mereka dalam mengatur keuangan pribadi.
Untuk kalian yang ingin membaca artikel mengenai motivasi,
tips kesehatan dan kehidupan sosial bisa merapat ke blog milik Kak Citra
karena di sana banyak cerita menarik yang ditulisnya.
The power of uang receh aku banget mbak pernah bayar tukang gas elpiji pake uang receh logam seratusan wkwkw sampe lama abangnya ngitung..etapi salah aku juga sih gak tak beundel gitu
ReplyDeleteAkuu yang ketolong banget sama uang receh dan keberadaan abang parkir, kak. Jadi, emang dari kecil udah dibiasain yaa nyelengin uang receh. Dan emang jarang banget dikorek-korek. Eh pas ada hal mendesak, ketolong banget pas bongkar celengan kak. Dan itu uang receh kami tukar ke abang parkiran yang baik hati. Alhamdulillah malah lebih dari kebutuhan yang mendesak jumlahnya. Jadilah makin semangat nabung recehan akutuh
ReplyDeletebener banget nih Kak.
ReplyDeleteSekarang ini saya malah kepikiran untuk mengedukasi diri sendiri tentang keuangan dan bisnis. Itu kayaknya wajib banget sih buat kondisi saya sekarang.
Dalam mengatur keuangan yang paling penting itu memang mempersiapkan dana yang tidak terduga karena sewaktu-waktu kita membutuhkan uang yang di luar dari pengeluaran yang sudah kita terapkan dengan adanya dana yang tidak terduga sehingga kita tidak perlu mengambil uang dari tabungan atau dana yang kita simpan untuk ditabung
ReplyDeleteNgomongin mengatur keuangan ini, ada kelas financial yang menurutku menarik untuk diikuti lho Kak. Aku baru posting infonya di ig ku @deris_afriani. Murah pula biayanya cuma 34k. Kali aja minat. Aku juga rencananya pengen ikut. Pastinya, aku lebih setuju kalau keuangan harus diatur, direncanakan.
ReplyDeleteWah aku banget kalau sudah namanya ngatur keuangan 😅 pedean. Beneran, sih... Dari jaman gadis SMP udah punya buntut setiap uang kluar slu aku catat. Apapun itu kebutuhan yg aku perlukan. Sampai sereceh2nya tetep aku itung. Sempet dibilang perhitungan. Aku sih mikirnya pengen tau setiap bln aku tuh ngeluarin brp rupiah. Trs apa aja yg aku beli n aku butuhkan. Kdg kl pengen trs mikir lgi itu butuhnya buat jangka apa dlu 😅 Kalau g perlu2 amat lgsung diskip deh😁 kalau pengen tapi uang g cukup ya tutup mata aja, tahan selera SMP bener2 ada duitnya baru beli. Kalau ngga ada duit ya diem bae 😁
ReplyDeleteReceh aku 1.000 logam masuk ke celengan Kak, tapi aku selalu liat orang buang2 recehan 100 dan 200 perak loh di jalan soalnya aku pernah banget nemuin banyak di jalanan, tapi gak aku ambil sih. Besok2 kalau ku nemu lagi ambil ahh biar recehannya jadi membukit
ReplyDeleteBener banget mbak, meski receh tapi kl dikumpulin ya bakalan banyak. Ternyata enggak bisa disepelekan uang receh ini, tapi saya sih biasanya buat bayar belanjaan yg butuh uang receh mbak
ReplyDeleteNah kak.. nomer 7 aku emang belum belajar banget kak.
ReplyDeleteHiks.. sedih sebenarnya
Tapi temen-teman pada main saham. Nah ini yang aku belum mulai. Baca terus tapi gak beli-beli.. hihi
Bener banget mbak aku sampe rela menukar uang recehnya temanku biar sewaktu waktu kalau butuh bisa langsing dipakai. Dan trnyata berguna
ReplyDeleteReceh aku 1.000 logam masuk ke celengan Kak, tapi aku selalu liat orang buang2 recehan 100 dan 200 perak loh di jalan soalnya aku pernah banget nemuin banyak di jalanan, tapi gak aku ambil sih. Besok2 kalau ku nemu lagi ambil ahh biar recehannya jadi membukit
ReplyDeleteJangan jadi orang kaya , karena belum tentu pas, kalau jadi orang pas ya pasti kaya misalnya pas mau makan enak ada, pas mau liburan bisa, pas mau nonton ada. enak kan.
ReplyDelete